Tari persembahan merupakan salah satu tari yang menjadi kebanggaan bagi
masyarakat Bintan, tari ini sesuai dengan namanya yaitu persembahan
adalah satu tarian yang gunanya untuk mempersembahkan satu penghormatan
kepada tamu yang datang. Tarian ini biasanya ditampilkan pada
acara-acara tertentu dan ditampilkan untuk menghormati dan menyambut
tamu yang datang. Tari persembahan ini identik dengan pengajuan tepak
sirih kepada orang yang dihormati dan meminta untuk mencoba sirih yang
telah diberikan. Ini merupakan tradisi yang turun menurun dalam rakyat
Melayu Bintan.
Tarian ini merupakan cirri khas dari daerah Bintan dan umumnya tersebar
di daerah Melayu lainnya di Kepulauan Riau. Mengenai asal usul dan
sejak kapan ditemukan tarian ini sulit diketahui namun dipastikan tarian
ini telah ada sejak masa zaman kerajaan Melayu Berjaya dan menjadi tari
persembahan kepada setiap tamu yang datang berkunjung.
Sebagai tarian persembahan dan digunakan atau ditampilkan pada saat
menyambut tamu, maka tampilan tarian ini dilakukan pada saat pertama
kali tamu tersebut datang atau sebelum rangkaian acara di mulai. Pada
saat tarian dilakukan para penari menyuguhkan tepak sirih untuk dicicipi
oleh sang tamu sebagai penghormatan.
Dalam perkembangannya saat ini, setelah melalui proses panjang dan
melibatkan ahli tari dan budayawan Kepri, Lembaga Adat Melayu (LAM)
Kepri akhirnya mengukuhkan tari persembahan menjadi tarian khas
Kepulauan Riau. Tari dan tepuk tepung tawar ini akan digunakan menyambut
tamu kehormatan pada setiap acara. Sesuai tari persembahan yang
dikukuhkan menjadi ciri khas Kepulauan Riau itu hanya satu tamu yang
akan menerima pemberian sirih. Tidak seperti selama ini hampir semua
yang duduk di kursi paling depan, termasuk tuan rumah, mendapatkan sirih
dari penari persembahan. Tari persembahan yang ditetapkan LAM akan
menjadi acuan di seluruh Kepri, dan akan menjadi salah satu kearifan
lokal.
0 comments:
Post a Comment